RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis
alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.
Indikator
1.
Mendeskripsikan fungsi dan bagian
alat optik mata dan kacamata, mikroskop, dan teleskop.
2.
Membedakan pengamatan tanpa
akomodasi dan akomodasi maksimum.
3.
Menganalisis pembentukan bayangan
pada kaca mata, lup, mikroskop, dan teleskop.
4.
Menentukan kekuatan lensa
kacamata pada penderita miopi dan hipermetropi.
5.
Menghitung perbesaran lup,
mikroskop, dan teleskop.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan pengertian cermin.
2.
Menjelaskan cara menentukan bayangan benda pada cermin
datar.
3.
Menyebutkan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar.
4.
Menyebutkan sifat pemantulan oleh cermin cekung.
5.
Melukiskan bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung.
6.
Menjelaskan hubungan antara jarak benda dan jarak
bayangan pada cermin.
7.
Menjelaskan pengertian perbesaran linear.
8.
Menjelaskan efek posisi benda pada sifat bayangan yang
dihasilkan cermin cekung.
9.
Menyebutkan sifat pemantulan sinar-sinar utama pada
cermin cembung.
10.
Membedakan karakteristik bayangan yang dihasilkan cermin
cekung dan cembung.
11.
Menjelaskan pengertian lensa.
12.
Membedakan lensa cembung dan lensa cekung.
13.
Menyebutkan arah pembiasan sinar-sinar utama pada
lensa cembung.
14.
Menjelaskan hubungan antara jarak benda dan jarak
bayangan pada lensa.
15.
Menentukan perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh
lensa.
16.
Menjelaskan efek posisi benda terhadap bayangan yang
dibentuk lensa cembung.
17.
Menyebutkan arah pembiasan sinar-sinar utama pada
lensa cekung.
18.
Membedakan karakteristik bayangan yang dihasilkan
lensa cembung dan cekung.
19.
Menjelaskan pengertian daya lensa.
20.
Menjelaskan hubungan antara kelengkungan dan jarak
fokus lensa.
B. Materi Pembelajaran
Pembentukan Bayangan
C. Metode Pembelajaran
1.
Model : - Direct Instruction (DI)
-
Cooperative Learning
2.
Metode : - Diskusi kelompok
-
Observasi
-
Ceramah
D.
Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan
Pendahuluan
a.
Motivasi dan Apersepsi:
-
Sebutkan sifat bayangan yang dibentuk cermin datar.
-
Bagaimana menentukan perbesaran linear pada cermin
cekung?
b.
Prasyarat pengetahuan:
-
Bagaimana menentukan bayangan benda pada cermin datar?
-
Apakah yang dimaksud dengan perbesaran linear?
b. Kegiatan Inti
1.
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
2.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan
pengertian cermin.
3.
Peserta didik memperhatikan cara menentukan bayangan
benda pada cermin datar yang disampaikan oleh guru.
4.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan
sifat-sifat bayangan yang dibentuk cermin datar.
5.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
jarak bayangan benda pada cermin datar yang disampaikan oleh guru.
6.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan pemantulan cahaya oleh cermin cekung.
7.
Perwakilan peserta didik diminta
untuk menyebutkan sifat pemantulan oleh cermin cekung.
8.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara melukis bayangan yang
terbentuk oleh cermin cekung.
9.
Peserta didik memperhatikan hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan pada
cermin yang disampaikan oleh guru.
10.
Peserta
didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian perbesaran linear.
11.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan perbesaran bayangan pada cermin cekung yang
disampaikan oleh guru.
12.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai efek posisi benda
pada sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung.
13. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pemantulan cahaya
pada cermin cembung.
14.
Perwakilan peserta didik diminta
untuk menyebutkan sifat pemantulan sinar-sinar utama pada cermin cembung.
15.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan karakteristik bayangan yang dihasilkan cermin cekung
dan cembung.
16.
Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal.
17.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
18.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan perbesaran bayangan pada cermin cembung yang
disampaikan oleh guru.
19.
Guru
memberikan beberapa soal menentukan perbesaran bayangan pada cermin cekung dan
cermin cembung untuk dikerjakan
oleh peserta didik.
20.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah
benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
c.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan
Pendahuluan
1.
Motivasi dan Apersepsi:
-
Bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
cembung?
-
Bagaimana cara melukis bayangan yang dihasilkan oleh
lensa cekung?
2.
Prasyarat pengetahuan:
-
Bagaimana efek posisi benda terhadap bayangan yang
dibentuk lensa cembung?
-
Sebutkan arah pembiasan sinar-sinar utama pada lensa
cekung.
b. Kegiatan Inti
a.
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan pengertian lensa.
c.
Perwakilan peserta didik diminta
untuk menjelaskan perbedaan lensa cembung dan lensa cekung.
d.
Perwakilan peserta didik diminta
untuk menyebutkan arah pembiasan sinar-sinar utama pada lensa cembung.
e.
Peserta didik memperhatikan hubungan antara jarak
benda dan jarak bayangan pada lensa yang disampaikan oleh guru.
f.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lensa
cembung yang disampaikan oleh guru.
g.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
efek posisi benda terhadap bayangan yang dibentuk lensa cembung.
h.
Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan pembiasan cahaya pada lensa cekung.
i.
Perwakilan peserta didik diminta
untuk menyebutkan arah pembiasan sinar-sinar utama pada lensa cekung.
j.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan karakteristik bayangan yang dihasilkan lensa cembung
dan lensa cekung.
k.
Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal.
l.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
m.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan perbesaran bayangan pada lensa cekung yang
disampaikan oleh guru.
n.
Guru
memberikan beberapa soal menentukan perbesaran bayangan pada lensa cembung dan
lensa cekung untuk
dikerjakan oleh peserta didik.
o.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah
benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
p.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan
pengertian daya lensa.
q.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
hubungan antara kelengkungan dan jarak fokus lensa.
r.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan jarak fokus dan daya lensa yang disampaikan oleh
guru.
c. Kegiatan
Penutup
1. Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
2. Peserta didik
(dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
3. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KETIGA
a. Kegiatan
Pendahuluan
a.
Motivasi dan Apersepsi:
-
Mengapa jatuhnya bayangan bisa di depan atau di
belakang retina?
-
Bagaimana cara menolong penderita rabun jauh (miopi)?
b.
Prasyarat pengetahuan:
-
Bagaimana proses pembentukan bayangan benda pada retina?
-
Apakah yang dimaksud dengan rabun jauh (miopi)?
b. Kegiatan Inti
a.
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan pengertian alat optik.
c.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru mengenai fungsi
bagian-bagian mata sebagai alat optik.
d.
Peserta
didik memperhatikan proses pembentukan bayangan benda pada retina yang disampaikan oleh guru.
e.
Perwakilan
peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian daya akomodasi mata.
f.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan perbedaan pengamatan tanpa akomodasi dan akomodasi maksimum.
g.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai perbedaan mata normal, rabun jauh (miopi), rabun dekat
(hipermetropi), dan mata tua (presbiopi).
h.
Setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang
lain.
i.
Guru menanggapi hasil diskusi
kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
j.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan cara menentukan jangkauan daya akomodasi mata.
k.
Peserta
didik memperhatikan penjelasan guru untuk mendapatkan perumusan daya akomodasi mata.
l.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan daya akomodasi mata yang disampaikan oleh guru.
m. Guru memberikan beberapa soal
menentukan daya akomodasi mata untuk dikerjakan oleh peserta didik.
n. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah
sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
c. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KEEMPAT
a.
Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
dan Apersepsi:
-
Bagaimana cara menghindari aberasi kromatik pada
kamera?
-
Bagaimana cara menghitung perbesaran bayangan yang
dihasilkan kaca pembesar (lup) ?
b. Prasyarat
pengetahuan:
-
Apakah yang dimaksud dengan aberasi kromatik?
-
Bagaimana prinsip kerja kaca pembesar (lup) ?
b. Kegiatan Inti
- Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda kemampuannya.
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pembentukan bayangan pada alat-alat optik.
- Guru membagi tugas kelompok:
-
2
kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pembentukan bayangan pada kaca mata.
-
2
kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pembentukan bayangan pada kamera.
-
2
kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pembentukan bayangan pada kaca pembesar (lup).
-
2
kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pembentukan bayangan pada mikroskop.
-
2
kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pembentukan bayangan pada teleskop.
- Tugas kelompok diberikan 1 minggu sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
- Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam bentuk karya tulis.
- Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain.
- Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
c. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E.
Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA dan MA Jl. 1B (Esis)
halaman 1-60
b. Buku referensi yang relevan
c. Lingkungan
F. Penilaian
Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
-
Tes tertulis
-
Penugasan
b. Bentuk Instrumen:
-
Tes PG
-
Tes isian
-
Tes uraian
-
Tugas rumah
c. Contoh Instrumen:
-
Contoh tes PG
Seorang siswa ingin
melihat benda-benda yang sangat jauh. Apabila siswa tersebut hanya dapat
melihat benda paling jauh 200 cm, maka ia harus menggunakan kacamata dengan
kekuatan ....
A. +1,0 D D.-1,0
D
B. +0,5 D E.
-1,5 D
C. -0,5 D
- Contoh tes isian
Proses
pengaturan ketebalan lensa untuk menghasilkan bayangan pada retina disebut ....
-
Contoh tes uraian
Berapakah
perbesaran sebuah teleskop yang memiliki lensa obyektif dengan panjang fokus 75
cm dan lensa okuler dengan panjang fokus 4 cm.
-
Contoh tugas rumah
Buatlah artikel mengenai fungsi
bagian-bagian alat optik (kacamata, mikroskop, dan teleskop).
...............,...................
Mengetahui
Kepala SMA Guru
Mata Pelajaran
......................... ..............................
NIP. NIP.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja
alat-alat optik.
Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator
1.
Mengidentifikasi aplikasi
berbagai alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Merancang dan membuat teleskop
sederhana.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan kegunaan kamera dalam kehidupan
sehari-hari.
2.
Menjelaskan kegunaan lup dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Menjelaskan kegunaan mikroskop dalam kehidupan
sehari-hari.
4.
Menjelaskan kegunaan teleskop dalam kehidupan
sehari-hari.
5.
Membuat teleskop Galileo.
B. Materi Pembelajaran
Pembentukan Bayangan
C. Metode Pembelajaran
1.
Model : -
Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
2. Metode
: - Diskusi kelompok
- Ceramah
-
Eksperimen
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
dan Apersepsi:
-
Apakah keuntungan menggunakan mikroskop dengan mata
tak berokomodasi?
-
Apakah kegunaan teleskop dalam kehidupan sehari-hari?
b. Prasyarat
pengetahuan:
-
Bagaimana prinsip kerja mikroskop?
-
Bagaimana prinsip kerja teleskop?
c.
Pra eksperimen:
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan
laboratorium.
b. Kegiatan Inti
1.
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
2.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan aplikasi berbagai alat optik dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan kegunaan berbagai alat optik (kamera, lup,
mikroskop, dan teleskop) dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang
lain.
5.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
6.
Perwakilan dari tiap kelompok
diminta untuk mengambil kertas karton tebal,
1
buah lensa cembung, 1 buah lensa cekung, gunting, lem, dan gabus.
7.
Guru mempresentasikan langkah
kerja untuk melakukan eksperimen membuat teleskop Galileo (Proyek Ilmiah
halaman 47).
8.
Peserta didik dalam setiap
kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan
oleh guru.
9.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik
apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik
atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b. Peserta
didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
c. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA dan MA Jl. 1B (Esis)
halaman 31-60
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan
bahan praktikum
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
-
Tes unjuk kerja
-
Penugasan
b. Bentuk Instrumen:
-
Uji petik kerja produk
-
Tugas rumah
c. Contoh Instrumen:
-
Contoh tugas rumah
Membuat daftar alat-alat optik dan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
...............,...................
Mengetahui
Kepala SMA Guru
Mata Pelajaran
......................... ..............................
NIP. NIP.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar
Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan
prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.
Kompetensi Dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
Indikator
1.
Menganalisis pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu benda.
2.
Menganalisis pengaruh perubahan
suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian).
3.
Menganalisis pengaruh kalor
terhadap perubahan wujud benda.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan pengertian suhu.
2.
Menjelaskan tubuh bukan pengukur suhu yang baik.
3.
Menjelaskan prinsip kerja termometer.
4.
Menjelaskan pengertian sifat termometrik.
5.
Menyebutkan beberapa contoh sifat termometrik.
6.
Menyebutkan beberapa skala termometer.
7.
Menjelaskan hubungan skala suhu Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin.
8.
Menentukan skala umum dari berbagai skala termometer.
9.
Menyebutkan beberapa jenis termometer.
10.
Membuat termometer sederhana.
11.
Menjelaskan pengertian kapasitas kalor.
12.
Menjelaskan pengertian kalor jenis.
13.
Menjelaskan proses pemuaian.
14.
Membedakan pemuaian panjang, luas, dan volum.
15.
Menjelaskan hubungan antara koefisien muai panjang,
luas, dan volum.
16.
Membedakan wujud gas, cair, dan padat.
17.
Menjelaskan perubahan wujud zat.
18.
Membedakan kalor laten peleburan dan kalor laten
penguapan.
19.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
wujud zat.
B. Materi Pembelajaran
` Suhu,
Kalor, dan Perubahan Wujud
C. Metode Pembelajaran
1. Model : -
Direct Instruction (DI)
-
Cooperative Learning
2.
Metode : -
Diskusi kelompok
-
Ceramah
- Eksperimen
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan
Pendahuluan
a.
Motivasi dan Apersepsi:
-
Sebutkan beberapa contoh sifat termometrik.
-
Satuan apakah yang digunakan untuk skala
termodinamika?
b.
Prasyarat pengetahuan:
-
Apakah yang dimaksud dengan sifat termometrik?
-
Bagaimana hubungan skala Celcius dan Kelvin?
c.
Pra eksperimen:
-
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
b. Kegiatan Inti
1. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
1.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan pengertian suhu.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai tubuh bukan
pengukur suhu yang baik.
3. Peserta didik memperhatikan prinsip kerja termometer
yang disampaikan oleh guru.
4. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sifat
termometrik.
5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk memberikan beberapa contoh sifat
termometrik.
6.
Perwakilan dari tiap kelompok
diminta untuk menyebutkan beberapa skala termometer.
7.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan hubungan skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin.
8.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal.
9.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
10. Peserta
didik memperhatikan penjelasan guru menentukan skala umum dari berbagai skala
termometer.
11. Peserta
didik memperhatikan contoh soal menghitung skala suhu Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin yang disampaikan oleh guru.
12. Guru memberikan beberapa soal menghitung skala suhu Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin untuk dikerjakan peserta didik.
13. Guru
mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih
terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
14. Perwakilan
peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa jenis termometer.
15. Perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk mengambil botol plastik bekas minuman,
alkohol, air, pewarna makanan, sedotan minuman yang agak transparan, dan
plastisin.
16. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen membuat
termometer sederhana (Proyek Ilmiah halaman 73).
17. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
c.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN
KEDUA
a.
Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
dan Apersepsi:
-
Apakah kapasitas kalor merupakan sifat spesifik dari
suatu zat?
-
Adakah hubungan antara koefisien muai panjang, luas,
dan volum?
b.
Prasyarat pengetahuan:
- Apakah yang dimaksud dengan kapasitas kalor?
- Bagaimana terjadinya proses pemuaian?
b. Kegiatan Inti
a.
Guru membimbing peserta didik
dalam pembentukan kelompok.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan pengertian kapasitas kalor.
c.
Perwakilan peserta didik diminta
untuk menjelaskan pengertian kalor jenis.
d.
Peserta didik memperhatikan contoh soal
menentukan energi kalor yang disampaikan oleh guru.
e.
Guru memberikan beberapa soal menentukan
energi kalor untuk dikerjakan peserta didik.
f.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah
benar atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
g.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan proses pemuaian.
h.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan perbedaan pemuaian panjang, luas, dan volum.
i.
Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan hubungan
antara koefisien muai panjang, luas, dan volum.
j.
Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal.
k.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
l.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
pemuaian panjang, luas, dan volum yang disampaikan oleh guru.
m.
Guru memberikan beberapa soal menentukan
pemuaian panjang, luas, dan volum untuk dikerjakan peserta didik.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk
membuat rangkuman.
c.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KETIGA
a. Kegiatan
Pendahuluan
1.
Motivasi dan apresepsi:
- Apakah wujud suatu zat dapat berubah?
2.
Prasyarat pengetahuan:
-
Faktor apakah yang mempengaruhi perubahan wujud suatu
zat?
b. Kegiatan Inti
a. Guru
membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
b. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan wujud gas,
cair, dan padat baik secara makroskopis maupun mikroskopis.
c.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan perubahan wujud zat (peleburan, pembekuan, penguapan,
pengembunan, dan sublimasi).
d. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh peristiwa
perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
e. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
f. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan
informasi yang sebenarnya.
g. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kalor laten.
h.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perbedaan kalor laten peleburan dan kalor laten penguapan.
i.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
kalor yang diperlukan untuk mengubah suatu zat yang disampaikan oleh guru.
j.
Guru memberikan beberapa soal menentukan
kalor yang diperlukan untuk mengubah suatu zat untuk dikerjakan peserta didik.
k.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
l.
Peserta didik memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan wujud zat yang disampaikan oleh guru.
c.
Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b. Peserta
didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
c. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA
dan MA Jl.1B (Esis) halaman 61-102
b. Buku referensi yang relevan
c. Lingkungan
d. Alat dan bahan praktikum
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
- Tes tertulis
b.
Bentuk Instrumen:
- Tes PG
- Tes
isian
- Tes uraian
c.
Contoh Instrumen:
- Contoh tes PG
Sebanyak 200 gram
air bersuhu 60 0C dicampur dengan susu bermassa 50 gram dengan suhu
50 0C. Jika kalor jenis air sama dengan kalor jenis susu, maka suhu
campurannya adalah ....
A. 20 0C D. 50 0C
B. 30 0C E. 60 0C
C. 40 0C
- Contoh tes isian
Sebatang logam yang
panjangnya 1 m dipanaskan dari suhu 20 0C sampai
80 0C
sehingga mengalami pertambahan panjang 1 mm. Bila logam tersebut dipanaskan hingga
suhu 140 0C, maka panjang logam menjadi ....
- Contoh tes uraian
Hitunglah kalor
yang dibutuhkan untuk mengubah 200 gram es yang bersuhu -10 0C
menjadi uap air bersuhu 125 0C.
............,...................
Mengetahui
Kepala SMA Guru
Mata Pelajaran
......................... ..............................
NIP. NIP.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar
Kompetensi
4. Menerapkan
konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.
Kompetensi Dasar
4.2. Menganalisis
cara perpindahan kalor.
Indikator
1.
Menganalisis perpindahan kalor
dengan cara konduksi.
2.
Menganalisis perpindahan kalor
dengan cara konveksi.
3.
Menganalisis perpindahan kalor
dengan cara radiasi.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan pengertian kalor.
2.
Menyebutkan cara perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
Menjelaskan pengertian konduksi.
4.
Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi
dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Menentukan laju perpindahan kalor secara konduksi.
6.
Menjelaskan pengertian konveksi.
7.
Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konveksi
dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Menentukan laju perpindahan kalor secara konveksi.
9.
Menjelaskan pengertian radiasi.
10.
Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara radiasi
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Materi Pembelajaran
Perpindahan Kalor
C. Metode Pembelajaran
1.
Model : -
Direct Instruction (DI)
-
Cooperative Learning
2.
Metode : - Diskusi kelompok
-
Ceramah
-
Observasi
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan
Pendahuluan
a. Motivasi
dan Apersepsi:
-
Sebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi
dalam kehidupan sehari-hari.
-
Faktor apakah yang mempengaruhi laju perpindahan kalor
secara konveksi?
b.
Prasyarat pengetahuan:
-
Apakah yang dimaksud dengan konduksi?
-
Apakah yang dimaksud dengan konveksi?
b. Kegiatan Inti
a. Guru
membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
b. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kalor.
c. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan cara
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
d. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian konduksi.
e. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
f.
Peserta didik memperhatikan perumusan dalam menentukan
laju perpindahan kalor secara konduksi yang disampaikan oleh guru.
g.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
laju perpindahan kalor secara konduksi yang disampaikan oleh guru.
h.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan
pengertian konveksi.
i.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan
contoh perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
j.
Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan
pengertian radiasi dan contoh perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan
sehari-hari.
k.
Setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang
lain.
l.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
m.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan dalam menentukan laju perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi.
n.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
laju perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi yang disampaikan oleh guru.
o.
Guru memberikan beberapa soal menentukan
laju perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi untuk dikerjakan
oleh peserta didik.
p. Guru
mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih
terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b. Peserta
didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
c. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA dan MA Jl.1B (Esis) halaman
102-118
b. Buku
referensi yang relevan
c.
Lingkungan
F. Penilaian Hasil
Belajar
a. Teknik Penilaian:
- Tes tertulis
b.
Bentuk Instrumen:
- Tes PG
- Tes
isian
-
Tes uraian
c. Contoh Instrumen:
- Contoh tes PG
Jika suhu benda
dinaikkan menjadi dua kalinya, maka daya kalor yang dipindahkan secara radiasi
berubah menjadi ....
A. dua kali lebih besar
B. empat kali lebih besar
C. delapan kali lebih besar
D. enam belas kali lebih besar
E. tiga puluh dua kali lebih besar
- Contoh tes isian
Dalam sebuah
latihan yang cukup berat, tubuh dapat memompa darah sebanyak 2,00 liter per
menit sehingga tubuh mengalami pendinginan sebesar 2,00 0C. Jika
diasumsikan kalor jenis darah sama dengan kalor jenis air dan massanya jenisnya
1.050 kg/m3, laju konveksi yang muncul dalam peristiwa ini adalah
....
- Contoh tugas rumah
Sebuah pendingin
berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm digunakan untuk menahan suhu es tetap berada
pada kisaran -4 0C dan 0 0C. Ketebalan dinding pendingin
ini 5 cm dan terbuat dari plastik dengan nilai konduktivitas termal 0,033 W /m
0K. Jika suhu lingkungan di sekitar lemari pendingin 30 0C.
Tentukan laju kalor yang masuk ke pendingin.
...............,...................
Mengetahui
Kepala SMA Guru
Mata Pelajaran
........................ ..............................
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar
Kompetensi
4. Menerapkan konsep kalor dan
prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.
Kompetensi Dasar
4.3. Menerapkan
asas Black dalam pemecahan masalah.
Indikator
1. Mendeskripsikan perbedaan kalor yang diserap dan kalor yang dilepas.
2. Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.
Menyebutkan asas Black.
2.
Menyebutkan syarat terjdinya penerapan asas Black.
3.
Membedakan kalor yang diserap dan kalor yang dilepas.
4.
Menjelaskan aplikasi asas Black dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Materi Pembelajaran
Asas Black
C. Metode Pembelajaran
1.
Model : - Direct Instruction (DI)
-
Cooperative Learning
2. Metode : -
Diskusi kelompok
-
Ceramah
-
Observasi
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan
Pendahuluan
a.
Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah syarat terjadinya penerapan asas
Black?
b.
Prasyarat pengetahuan:
-
Sebutkan bunyi asas Black?
b. Kegiatan Inti
a. Guru
membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
b. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan asas Black.
c. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan asas Black.
d. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan syarat
terjadinya penerapan asas Black.
e.
Peserta didik dalam setiap
kelompok mendiskusikan perbedaan kalor yang diserap dan kalor yang
dilepas.
f.
Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompoknya mengenai aplikasi asas Black dalam kehidupan sehari-hari.
g.
Setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang
lain.
h.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
i.
Peserta didik memperhatikan penerapan asas Black untuk
menyelesaikan soal analisis dan soal hitungan yang disampaikan oleh guru.
j.
Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai
penerapan asas Black yang disampaikan oleh guru.
k.
Guru memberikan beberapa soal
mengenai penerapan asas Black untuk dikerjakan oleh peserta didik.
l.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah
benar atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
c. Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
b. Peserta
didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
c. Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA dan MA Jl.1B (Esis) halaman
85-87
b. Buku
referensi yang relevan
c. Lingkungan
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
-
Tes tertulis
b.
Bentuk Instrumen:
-
Tes PG
-
Tes uraian
c. Contoh Instrumen:
-
Contoh tes PG
Sebongkah es
dimasukkan ke dalam wadah berisi air panas sehingga seluruh es mencair.
Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....
A. es menerima kalor dan air melepaskan kalor
B. air menerima kalor dan es melepaskan kalor
C. es dan air sama-sama melepaskan kalor
D. es dan air sama-sama menerima kalor
E. es dan air tidak menerima dan juga tidak
melepaskan kalor
- Contoh tes uraian
Sebongkah es (massa 40 g) didinginkan hingga
-78 0C. Lalu, es tadi dimasukkan ke dalam 560 g air yang berada pada
80 g wadah tembaga. Suhu awal air = 25 0C. Tentukan suhu akhirnya.
Jika semua es tidak mencair, tentukan massa es yang tersisa.Kalor jenis es =
2.090 J / kg 0C.
...............,...................
Mengetahui
Kepala SMA
Guru Mata Pelajaran
......................... ..............................
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar
Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan
dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.1 Memformulasikan
besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana
(satu loop).
Indikator
1.
Memformulasikan besaran kuat arus
dalam rangkaian tertutup sederhana.
2.
Memformulasikan besaran hambatan
dalam rangkaian seri dan pararel.
3.
Memformulasikan besaran tegangan
dalam rangkaian tertutup sederhana dengan menggunakan hukum II Kirchhoff.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
2.
Menyebutkan hukum Ohm.
3.
Menyebutkan hukum I Kirchoff.
4.
Menjelaskan aplikasi hukum I Kirchoff.
5.
Menjelaskan pengertian sumber potensial listrik atau
gaya gerak listrik (ggl).
6.
Menyebutkan contoh sumber potensial listrik.
7.
Membedakan bahan konduktor dan bahan isolator.
8.
Menjelaskan faktor yang mempengaruhi hambatan listrik.
9.
Membuat termometer suhu tinggi sederhana.
10. Menjelaskan
pengertian resistor.
11. Menentukan
nilai hambatan pada resistor.
12. Menjelaskan
pengertian potensiometer.
13. Membedakan
susunan hambatan listrik secara seri dan secara pararel.
14. Menentukan
nilai hambatan total yang disusun secara campuran (seri dan pararel).
15. Menentukan
nilai arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan sumber tegangan.
16. Menjelaskan
pengertian hambatan dalam.
17. Menyebutkan
hukum II Kirchoff.
18. Menjelaskan
aplikasi hukum II Kirchoff.
19. Mempelajari
hukum I dan hukum II Kirchoff.
B. Materi Pembelajaran
Arus Listrik dan
Hambatan Listrik
C. Metode Pembelajaran
1.
Model : - Direct Instruction (DI)
-
Cooperative Learning
2. Metode : -
Diskusi kelompok
-
Eksperimen
- Observasi
-
Ceramah
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a.
Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
dan Apersepsi:
-
Apakah jumlah arus masuk ke percabangan sama dengan
jumlah arus keluar dari percabangan?
-
Faktor apakah yang mempengaruhi hambatan listrik?
b. Prasyarat
pengetahuan:
-
Apakah yang dimaksud dengan kuat arus listrik?
-
Apakah yang dimaksud dengan resistivitas hambatan?
c.
Pra eksperimen:
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan
laboratorium.
b. Kegiatan Inti
a.
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
b.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) mendiskusikan pengertian kuat arus listrik.
c.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan
hukum Ohm.
d. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan hukum I Kirchoff.
e.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
penerapan hukum I Kirchoff untuk menyelesaikan soal analisis dan soal hitungan.
f.
Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai
penerapan hukum I Kirchoff yang disampaikan oleh guru.
g.
Guru memberikan beberapa soal
mengenai penerapan hukum I Kirchoff untuk dikerjakan oleh peserta didik.
h.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah
benar atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
i.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan
pengertian sumber potensial listrik atau gaya gerak listrik (ggl).
j.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk
menyebutkan contoh sumber potensial listrik atau ggl (gaya gerak listrik).
k.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan
bahan konduktor dan bahan isolator.
l.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya
mengenai faktor yang mempengaruhi hambatan listrik.
m. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
n.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
o. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil bohlam lampu
pijar, dua buah baterai masing-masing1,5 V, potensiometer 1 kΩ, dan multimeter.
p. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk membuat termometer suhu
tinggi sederhana dengan memanfaatkan pengaruh perubahan suhu terhadap
resistivitas kawat konduktor (Kegiatan 11.1 halaman 126).
q.
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan
eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta
didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta
didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan